Umat Islam yang benar-benar beriman pasti mendambakan bisa berangkat ke tanah suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 yaitu ibadah haji. Tetapi rejeki orang beda-beda. Ada yang dengan mudahnya naik haji berkali-kali karena punya uang banyak, tapi ada juga yang boro-boro nabung, buat makan aja masih senen kemis.
Tapi kalau sudah rejeki mah, kadang gak perlu ngeluarin duit, karena ada aja jalannya. Misalnya dapat hadiah naik haji gratis. Bukan sekali dua kali kita dengar cerita seperti itu, orang-orang yang profesinya cuma tukang nyapu jalanan atau tukang sampah sekalipun kalau sudah dipanggil Allah ke tanah suci mah dapat aja jalannya tanpa pake duit sendiri.
Gratis itu memang enak, tapi kita gak perlu ngarep kayak gitu. Soalnya kalo ditunggu-tunggu kesempatan kayak gitu ya gak tau kapan datangnya. Mending tetep usaha nabung buat naik haji, tapi kalo nanti di tengah jalan ternyata dapat gratisan ya Alhamdulillah. Tapi ya itu, sebaiknya jangan ngarep gratisan.
Cuman masalahnya sekarang ini naik haji itu gak gampang. Bukan semata-mata soal biayanya, tapi kuotanya itu loh. Yang daftar tahun ini belum tentu kebagian jatah taun depan. Kemarin ibu saya daftar tahun 2013 aja kebagiannya tahun 2017. Harus sabar nunggu, dan berharap masih ada umur untuk itu.
Ya sebenarnya sih kita gak perlu nunggu naik haji, karena kita juga bisa melakukan ibadah haji kecil yaitu ibadah umroh. Lagipula umroh bisa dilakukan kapan saja. Dan kalau soal biaya, sudah banyak yang menyelenggarakan paket umroh murah, walaupun Anda tetap saja harus hati-hati jangan sampai memilih yang asal murah, karena khawatirnya gak ada izin dari Departemen Agama.
Selain itu ada ketentuan untuk biaya minimal yang dikeluarkan oleh Departemen Agama yang bisa anda cek di sini. Pastikan untuk cek dulu sebelum tergiur oleh biaya murah yang ditawarkan oleh agen umroh.
Kalau umroh juga masih belum mampu? Ya berdoa saja, Allah kan maha kaya, masa sih niat baik kita gak dikabul. Dan semasa penantian turunnya rejeki itu tetaplah berbuat baik, perbaiki ibadah, fokus pada memperbanyak amal untuk bekal kita di akhirat nanti. Karena kalaupun kita wafat sebelum bisa menunaikan ibadah haji atau umroh, minimal kita sudah punya bekal yang cukup untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita selama hidup di dunia.
Wallahu a'lam.
Tapi kalau sudah rejeki mah, kadang gak perlu ngeluarin duit, karena ada aja jalannya. Misalnya dapat hadiah naik haji gratis. Bukan sekali dua kali kita dengar cerita seperti itu, orang-orang yang profesinya cuma tukang nyapu jalanan atau tukang sampah sekalipun kalau sudah dipanggil Allah ke tanah suci mah dapat aja jalannya tanpa pake duit sendiri.
Gratis itu memang enak, tapi kita gak perlu ngarep kayak gitu. Soalnya kalo ditunggu-tunggu kesempatan kayak gitu ya gak tau kapan datangnya. Mending tetep usaha nabung buat naik haji, tapi kalo nanti di tengah jalan ternyata dapat gratisan ya Alhamdulillah. Tapi ya itu, sebaiknya jangan ngarep gratisan.
Cuman masalahnya sekarang ini naik haji itu gak gampang. Bukan semata-mata soal biayanya, tapi kuotanya itu loh. Yang daftar tahun ini belum tentu kebagian jatah taun depan. Kemarin ibu saya daftar tahun 2013 aja kebagiannya tahun 2017. Harus sabar nunggu, dan berharap masih ada umur untuk itu.
Ya sebenarnya sih kita gak perlu nunggu naik haji, karena kita juga bisa melakukan ibadah haji kecil yaitu ibadah umroh. Lagipula umroh bisa dilakukan kapan saja. Dan kalau soal biaya, sudah banyak yang menyelenggarakan paket umroh murah, walaupun Anda tetap saja harus hati-hati jangan sampai memilih yang asal murah, karena khawatirnya gak ada izin dari Departemen Agama.
Selain itu ada ketentuan untuk biaya minimal yang dikeluarkan oleh Departemen Agama yang bisa anda cek di sini. Pastikan untuk cek dulu sebelum tergiur oleh biaya murah yang ditawarkan oleh agen umroh.
Kalau umroh juga masih belum mampu? Ya berdoa saja, Allah kan maha kaya, masa sih niat baik kita gak dikabul. Dan semasa penantian turunnya rejeki itu tetaplah berbuat baik, perbaiki ibadah, fokus pada memperbanyak amal untuk bekal kita di akhirat nanti. Karena kalaupun kita wafat sebelum bisa menunaikan ibadah haji atau umroh, minimal kita sudah punya bekal yang cukup untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita selama hidup di dunia.
Wallahu a'lam.